This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 14 September 2018

TIGA PERKARA

Ratusan tahun lalu, konon katanya Firaun mendapatkan istri yang sholeh. Gue rasa inilah penyebabnya ada kalimat " Sebajingan-bajingannya cowok, pasti bakalan cari cewek baik."

Kalau emang kalimat tersebut diimplementasikan, gue rasa Younglex pantes dapet Chelsea Islan, dan Glen Alinski sama Nuraeni. Eh Nuraeni ibu kost gue. Aduh, semoga cerita ini gak sampe ke bu kost.

Beberapa hal yang saat ini sedang gue gelisahkan adalah, temen-temen gue udah pada nikah. Ya gak salah sih sebenenrya temen-temen gue nikah, terutama buat temen cewek gue yang udah nikah, mungkin mereka udah memiliki pemikiran jauh kedepan, dan membutuhkan kepastian. Tapi, kemarin, beberapa minggu kemarin, temen gue yang seusianya 21 tahun sama kayak gue, NIKAH!!

Ini cuman stranger think gue doang atau emang gue yang suka mikir kemana-mana. Antara temen gue yang udah pengen punya kandang buat burungnya, atau emang gue aja yang mencari-cari alasan biar gak keliatan kalau belum laku.

Dulu, waktu masih kuliah, gue membuat kesepakatan sama temen sekelas gue " Nanti, setelah lulus, kita beli Piala Bergilir buat yang nikah. Siapa yang nikah duluan, bakalan bawa Piala pertama itu."

Naas, udah ada 2 temen gue yang nikah. Ada sekitar 30 orang dikelas gue, dan masih tersisa 28 orang. Lama kelamaan, gue jadi kepikiran, Piala ini menjadi sebuah kebanggaan buat mereka yang dapet piala diurutan 1-10, jelas ini menandakan mereka yang paling laku diantara 30 orang.

Gimana kalau urutan 3 terakhir, COWOK dan nikah di usia menjelang senja Aduh, ini burungnya udah keras semua, udah menua, dan paling gak laku pula. Oke mulai dari sini gue berhenti bicara burung.

Mengutip dari buku Sabtu Bersama Bapak,

" Ada 3 perkara yang diminta pria dari seorang Wanita :

Saya pilih kamu
Tolong pilih saya, untuk menghabiskan sisa hidup kamu. Dan saya akan menghabiskan sisa hidup saya bersama kamu
Percayakan hidup kamu pada saya. Dan saya penuhi tugas saya padamu, nafkah lahir dan batin
Pindahkan baktimu. Tidak ada baktimu kepada orangtuamu. Baktimu sekarang pada saya.

Entah setuju atau enggak, tapi emang gitu adanya. Bakti seorang wanita akan berpindah kepada suaminya ketika ijab kobul telah diucap. Dan buat temen-temen yang udah nikah, selamat kalian yang sudah siap buat perkara tersebut.

Gue pernah mewawancarai temen-temen gue yang udah nikah, yang katanya jodoh mereka itu datang ketika siap dan tidak. Ketika menunggu, dan tak menunggu.

Ada yang tiba-tiba datang, saat baru aja lulus kuliah, tiba-tiba melamar. Ada yang ketika udah pasrah dan mikir kayaknya jodohnya udah meninggal, eh ternyata bangkit dari kubur. Eh gak deng, ya pokoknya dateng aja, terpaut belasan taun pula.

Kita akan selalu berencana, dan rencana kita akan selalu memiliki kejutannya masing-masing.

Ini cerita tentang temen gue yang udah punya rencana buat serius sama pacarnya. Udah 5 tahun pacaran.

Sampe kekang-kekangan. Main kemana-mana mesti lapor, ada yang main ke rumahnya mesti lapor, eh ini pacar apa satpam komplek.

Namanya Dinda, dan yang cowok namanya Saka.

Gue sering banget ngangkring bareng Saka, dan Dinda ini temen gue dari SD sampe SMA. Gue inget waktu itu Saka ngangkring bareng gue.

" Ini nih, si budak Cinta, tumben banget ngangkring," celetuk gue waktu ngangkring bareng Saka.

Saka hanya tertawa kecil, lalu beberapa menit kemudian " Hallo.. Iya.. Bentar ya, kamu tunggu dirumah ya, aku meluncur, Dham bentar ya, nyonya minta dianter belanja."

" Belanja apaan malam-malam gini di Ngawi, Sak?" FYI, 2012 Ngawi itu hanya kota kecil, gak ada apa-apa Mall juga gak ada. Ada juga supermarket macam Giant namanya Tiara, itupun cuman jual jajanan macam Indomart tapi lebih gede.

" Belanja kembang besok nyekar."

" Bussett, sekalian aja malam ini nyekarnya, kan besok biar gak usah nyekar lagi."

" Ndasmu! Kalau ada pocong gimana?"

" Sledinglah, Sak!"

Saka udah gak menggubris, dia pamit menyalakan mesin motornya lalu pergi. Kalau udah gini, pasti dia gak bakalan balik ngangkring. Dan besoknya baru ikut kumpul lagi. Itu juga kalau Saka gak ada panggilan nyonyanya.

Dinda ini juga pernah cerita sama gue, kalau hubungan mereka serius. Waktu ada acara bukber dirumah gue, dia cerita gini " Gue udah ngerasa deket banget sama keluarganya Saka, cuman sama orang tuanya Saka gue manggil ' Bapak, Ibu' biasanya kalau ke yang lain gue manggilnya ' Om sama Tante' mungkin ini kali ya bukti kedekatan gue sama mereka."

" Gue yakin, Saka ini jodoh gue," kata Dinda waktu bukber. Buset, nih anak masih SMA udah mikir jodoh, gue aja waktu itu mikir gimana dapet kunci jawaban UN biar bisa lulus.

Ya gue gak bisa ngomong Dinda ini alay, dia udah pacaran 5 tahun dan gue belum pernah ngerasain pacaran 5 tahun. Hmm.. hampir sih, tahun ke 4 kandas. Lupakan.

Tapi, setelah mereka sama-sama lulus kuliah, dan hubungannya udah 8 tahun, gue denger kabar kalau mereka putus.

Katanya sih, Saka orangnya gak segera ngelamar, dan Dinda udah keburu dilamar. Secepat itu cewek butuh kepastian, dan selama itu seorang cowok memberi kepastian.

Ya, mau gimana lagi. Saka emang penjaga jodoh orang yang baik, dan gue penikmat drama mereka selama 8 tahun.

Selamat gue bukan salah seorang aktor yang melakukan adegan kayak gitu. Untung kemarin nemu kafe anti selingkuh, sama temen-temen gue menyadarkan gue kalau gue bodoh. Gue gak jadi ngejagain jodoh orang.