"Aduh...," keluh Aksa sambil geleng-geleng kepala.
"Gue udah gak diperhatiin lagi ini sama author gue, udah jarang buat cerita, bisa-bisa gagal pansos nih,"
"Etdah, gue sibuk. Masih mending ni hari ini gue nulis!"
"Iya, iya, yaudah sekarang lu mesti kasih nasib baik!"
"Bawel lu kayak bawal."
"Mana ada ikan yang bawel, ikan aja cuman mangap-mangap doang."
"Oh iya.."
"Tok-tok" pintu kamar Aksa diketok ditengah percakapan dengan authornya.
Dan tak lama setelahnya, pintu kamarnya terbuka secara perlahan. Semenit, dua menit gak ada orang yang masuk kekamarnya. Tiba-tiba terdengar suara sendu dari balik pintu, lalu hujan turun, dan mulai kamar Aksa mulai gelap.
Aksa membiarkan kamarnya tetap gelap, karena dia enggan menyalakan lampu. Suara sendu itu berasal dari balik pintu, dan tombol menyalakan lampu berada tepat disebelah pintu masuk kamar Aksa.
"OI SETAN! NYALAIN LAMPUNYA GUE TAKUT JALAN KESANA KARENA ADA ELU!" teriaknya lalu menutupi wajahnya menggunakan bantal.
Aksa menarik selimut dan bersembunyi dibaliknya, dengan bantal yang sekarang dia peluk.
Tiba-tiba, tangan putih pucat keluar dari pintu.
"NDRUWOOO!!! AAAAA TOLONGG, MY BODY IS NOT YUMMY DONT EAT ME PLEASE!!!"
Tenang, Sa, ini bukan cerita horor. Lagian lu ada setan bukannya do'a malah dialog pake bahasa inggris.
"Ini gue," muncul wajah yang sangat Aksa kenal.
"Rehan? Lu gentayangan?"
"Napa gentayangan, kan gue belum mati, pehul!"
"Kok lu pucet banget, mata lu juga item banget? Password?" tanya Aksa terheran-heran.
"Kopi luak, gak pake kembung."
"Lah iya, beneran elu, sini-sini," Aksa mempersilahkan sahabatnya ini masuk.
Rehan duduk dan bersandar dilantai, badannya keliatan lemas, rambutnya berantakan, pipinya mulai tirus, mirip kayak Atta lagi nyamar jadi pengemis. Cuman Rehan lebih cakep.
Dia terduntuk lesu, merendahkan bahunya, dan meletakkan tangan diatas kakinya. Aksa menyalakan lampu, dan menyeduh teh buat Rehan. Suara sendu Rehan mulai mereda.
"Nih, gue buatin teh, minum."
Rehan hanya tertunduk lesu, wajahnya tertutup rambutnya yang acak-acakan. Aksa membiarkannya, lalu dia duduk dikursi.
"Nape lu?" Tanya Aksa.
Rehan masih tertunduk lemas. Aksa membiarkannya.
15 menit kemudina, "Yaudah kalau gakmau cerita gakpapa Han."
Sejam kemudian "Lu kesini mau apa?" tanya Aksa kembali karena terlalu hening untuk 2 orang sahabat yang berada di satu ruangan.
Masih tetap gak dijawab Rehan. Aksa menghampiri Rehan, lalu duduk disampingnya. Memegang pundaknya, lalu menyoyornya.
"ETDAH BUSET, DARI TADI LU TIDUR TERNYATA, GUE NANYA GAK DIJAWAB-JAWAB, MINUM TUH TEH SIANIDA!"
"GUE NGANTUK, KARSO!!! GUE BELUM TIDUR 3 HARI!!"
"TIDUR YA TIDUR, TAPI JAWAB PERTANYAAN GUE!!"
"LAH MANA GUE TAU KALAU LU NANYA, NAMANYA JUGA TIDUR!!"
"Oh iya sorry, terus kenapa lu kok belum tidur 3 hari, ngerjain skripsi?"
"Belum kocak, kan gue masih semester 3."
"Oh, lu kelilit utang ya?"
"Yaelah, kalau gue kelilit utang nama gue lari ke elu Sa, kan lu juga gak punya duit."
"Oh iya, terus kenapa?"
Rehan, melipat kaki dan tangannya, mengambil teh yang sudah dingin, lalu meminumnya "Ini gak lu kasih sianidakan?"
"Enggaklah, Han, gue bercanda doang," Aksa mulai iba melihat sahabatnya.
"Gue lagi sedih, Sa, bahkan teh manis yang lu buat berasa tawar banget."
"Emang gak gue kasih gula, lagi abis."
"Oh, maaf. Teh tawar yang lu kasih berasa pait kayak kopi."
"Mau kecap kalau mau dimanisin?"
"MBOH!" Jawab Rehan kesal "Gue lagi sedih, Sa."
"Elahh, sedih kenapa, perasaan minggu kemarin lu ngomong sama gue 'Kita walaupun temen deket, kehidupan kita jomplang ya. Gue ada yang mencintai setulus hati, lah gue liat elu, ada yang mau mungut aja kagak' sekarang napa lu sedih?"
Rehan menatap sahabatnya dengan mata yang berkaca-kaca, bibirnya menahan tangis,"GUE PUTUS SA!!"
Melihat temannya menangis Aksa jadi jijik. Rehan memeluk Aksa, sementara Aksa mencoba melepas pelukannya. Sesaat mereka beradu pukul, lalu berhenti setelah Aksa kentut.
"Sa, berharap sama orang tuh, kek apa ya hiks, kek sakit banget, apalagi berharap sama dia hiks" kata Rehan sambil tersedu-sedu.
"Lah dulu lu ngomong, berharap sama orang itu patah hati yang disengaja, sekarang lu sendiri yang berharap sama orang sok-sokan sih lu dulu."
"Sa...,"
Bersambung..
Sabtu, 22 Juni 2019
Home »
» INDAHNYA PDKT AKSA III : CERITA REHAN
INDAHNYA PDKT AKSA III : CERITA REHAN
02.42
No comments
0 komentar:
Posting Komentar