Jumat, 08 Mei 2020

INDAHNYA PDKT AKSA IV: SARI TEMAN KAMPUNGKU

Lembaran lama udah Aksa lupakan, yang udah yaudah aja sih. Sekarang waktunya Aksa berburu lagi membuka lembaran baru. Seperti biasa, yang dia sapa pertama " Rehan, hehe"

"Tumben lu manggil nama gue," jawab Rehan dengan wajah sedikit geli.

"Aa' Rehan," panggil Aksa dengan sedikit berwajah imut.

"Geli gua, Sa, lu kesurupan jin iprit apa!?" bentaknya sambil melempar bantal kearah gue.

"Hehe, sekarang gue lagi deket nih sama cewek, besok gue mau ngedate hehe."

Jadi, beberapa bulan lalu setelah Aksa pulang dari kampungnya, Aksa deket sama temen seperantauannya. Namanya Sari. Aksa bilang dia adalah Kembang Desa dikampungnya. Karena selama 9 tahun masa puber Aksa dia gak pernah ketemu cewek cakep selain Sari.

Aksa ketemu Sari waktu perjalanan ke Bogor, kebetulan mereka menaiki travel yang sama, dan punya tujuan yang sama. Ketika gak sengaja turun ditempat yang sama di polsek Dramaga.

"Semesta Berkonspirasi" pikir Aksa saat itu. Karena berasal dari kampung halaman yang sama Aksa gak sungkan hanya untuk sekedar basa-basi, seperti kuliah dimana, dulu dari SMA mana, dan nanya kos dimana. Dengan berdalih kalau di Bogor ada Forum Komunikasi Daerah, Aksa bisa dapet kontak Sari.

Sudah 2 bulan mereka kontakan sampai pada akhirnya Aksa ngajak Sari buat kencan pertama.

"Yaelah, Bro, kan lu juga udah berkali-kali kencan, masak masih gaktau mesti ngapain."

"Yakan selama ini gagal mulu, Han," jawab Aksa sambil menaruh kepala diatas lipatan tangannya.

Rehan menghela nafas "Ya belajarlah dari kemarin-kemarin lu kemarin gimana, kurangnya apa, kan bisa, ntar gue saranin lu gagal lagi."

"Hmm.. buat mereka penasaran, dengerin ceritanya, jangan tunjukin lemah gue, ceritain achievment gue," jawab Aksa soktau.

"Nah itu tau, jangan lupa, lu mesti nunjukin sisi fuckboy-nya," balas Rehan.

Aksa mulai percaya diri. Yang dia tahu, fuckboy itu cowok nakal. Tapi Aksa lupa dia gak ada achievment sama sekali selama kuliah, terakhir prestasi yang mungkin bisa dia banggakan adalah juara gundu antar kampung waktu kumur 8 tahun. Itupun karena musuhnya masih umur 4 sampai 5 tahun.

Malam minggu Aksa janjian di Kafe GS. Kafe dekat kampus dengan alasan memilih kafe tersebut adalah "Gue belum pernah kesana".

Aksa mengenakan kaos polos berwarna navy dengan jeans berwarna hitam, dengan sepatu trendi Jordan punya Rehan. Mereka berdua janjian pukul 7 malam.

"Hei," Sari melambaikan tangan.

Aksa membalasnya dan tangannya melambai memintanya segera menghampirinya. Aksa tersenym, dan Sari membalasnya. Sari mengenakan kaos hitam dengan outer cardigan non formal berwarna moca, dan bawahan kulot. Rambutnya diikat pita warna hitam dengan poni yang dikesampingkan.

"Udah lama, Sa?" tanya Sari.

"900 detik, Sar."

"Ha?"

"15 menit elah tinggal ngitung,"  jawab Aksa.

"Hahaha lucu ya kamu, belum pesen makan to? kita pesen makanan dulu ya."

Aksa dan Sari mulai berdialog, sembari menunggu menu yang mereka pesan. Basa-basi basi Aksa nampaknya ampuh, karena mereka berasal dari daerah yang sama jadi gak sulit nyari topik pembicaraan, apalagi dikampus yang sama. Aksa berasa ada temen seperjuangan.

Sampai muncul pertanyaan, "Kecil dulu kamu bandel ya?" tanya Sari ke Aksa.

Aka berpikir ini saatnya gue nunjukin sisi fuckboy-nya "Wahh iyalah jelas, dulu gue bandel banget."

"Serius?" Sari terkejut karena tebakannya benar.

Aksa berpikir ini saatnya, dia menghela nafas. Lalu dengan percaya diri "Dulu aku sering gak tidur siang."

Sari menunjukan wajah bingung.

"Iya, dulu aku sering gak tidur siang, bandel gak sih gue dulu. Jadi,..."

Belum sempat Aksa lanjur nyrocor, Sari ketawa.

"Yaelah gue dulu suka maling ayam tetangga, pernah main bola nendang kaki temen gue sampe patah, nyuri mangga tetangga, sampe bangunin tetangga gue waktu tidur siang."

Aksa cuman diem. Dia mau ngelanjutin kenakalan lainnya seperti dulu dia suka makan telur tapi kuningnya doang, abis mandi gak sisiran, gak mau pake minyak telon, gak mau bedakan, tapi rasanya itu sekarang terdengar konyol.

"Kamu nakal gitu doang terus diapain sama nyokap bokap lu?"

"Emmm," Aksa coba mikir hal yang sangar seperti ... " Gue gak dibeliin kentaki dorong sama nyokap gue, jadi seminggu gue makan nasi tempe sama telur doang," jawabnya dengan wajah sangar.

"Hahaha Aksa, Aksa, gue dulu dikunci dikamar mandi karena ngambil duit didompet nyokap buat beli binder, hampir dimasukin karung karena mecahin pot tanaman kesayangan nyokap gue, aduh gue dulu nakal banget, kalau lu jadi temen gue dulu mungkin lu Sariphobia," jawabnya merendahkan Aksa.

"Sari, dulu sunat ya?" tanya Aksa.

"Kagaklah, bego," jawab Sari sambil ngelempar tisu yang diremasnya "Ya, sekarang gua udah tobatlah ya."

Kini Aksa melihat Sari layaknya mantan narapidana karena kenakalannya dulu. Mereka ngobrol sampai larut malam. Sekitar pukul 10 mereka pulang.

Sari diantar Aksa sampai depan gang kosannya dekat Posek Dramaga. Aksa melihat sekitar kosnya ada 2 anjing bulldog, dan 1 sarang elang disamping kosan Sari yang bisa dilihat dari depan gang.

"Itu bulldog sama elang mungkin udah lu rica-rica kali kalau lu masih kecil," kata Aksa.

"Haha ngaco lu, gak sampe segitunya juga."

Kencan pertama mereka selesai. Gak ada yang aneh dari kencan pertama mereka. Semoga kisah Aksa membaik diepisode ini.

0 komentar:

Posting Komentar