This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 30 Desember 2018

INDAHNYA PDKT AKSA II : RATNA BAGIAN I

"Gue kemarin hampir aja dikutuk, Han," keluh Aksa saat bertemu Rehan di cafetaria Bogor.

"Sampe dikutuk?" tanya Rehan heran.

Aksa mengangguk lalu memangku kepalanya. Hari ini hujan, mereka dicafetaria antara berteduh, dan berdiskusi. Hujan ngingetin Aksa tentang mantannya.

Dulu Aksa punya pacar namanya Sandra. Aksa dulu pernah kencan bareng Sandra, kala hujan, Aksa make motor Astrea antiknya kombinasi warna merah dan putih. Tanpa mengenakan helm, tanpa punya SIM.

Aksa kebayang-bayang cerita Dilan yang dia lihat sebelum kencan bareng Sandra. Dilan dan Milea hujan-hujan tanpa make jas ujan, tanpa make helm.

Hujan yang semakin deras membuat adrenalin Aksa ngegas motor makin kencang. Sampe rumah Sandra mereka basah kuyuh.Aksa langsung pamit balik kerumah setelah nganter Sandra, walaupun sebenernya Sandra mempersilahkan Aksa singgah dirumahnya beberapa saat buat ngeringin badan. Atau mungkin bisa make kaos/baju Bapaknya dulu, tapi Aksa menolak.

Sebelum Aksa pulang, Aksa membuka jok motor Astreanya, mengenakan helm dan mantel.

"Lah kamu ada helm sama mantel, Sa?" tanya Sandra.

"Iya, emang ada, kenapa?"

"Kenapa gak dipake dari tadi, bego!!" jawab sandra dengan nada kesal.

"Biar kayak ceritanya Dilan, San, kan romantis,"

"Romantis apanya koreng shaolin!! Ni kita basah kuyup kalau sakit gimana? Mikir dong, jangan cuman ngayal cerita di Novel doang!!" Sandra langsung masuk kedalam rumah.

"Tapi, San!!" teriak Aksa. Suasanannya kala itu jadi drama banget "Sandra!!!" teriak Aksa.

"Apa? Gak usah teriak-teriak, malu didenger tetangga, mulai sekarang kita putus! Gue gakmau punya cowok bego!" Sandra membanting pintu rumahnya. Dan Aksa hanya bengong.

Aksa memandangi jendela luar cafetaria dengan tatapan nanar. Seolah dia membayangkan kalau Sandra tau betapa mesranya goncengan ujan-ujan, pasti dia sekarang yang nemenin ngopi, bukan sama si brengsek Rehan yang buat Aksa hampir terkutuk.

"Sa, woi!" panggil Rehan.

Aksa menanggapinya dengan mengangkat salah satu alisnya.

"Lu diem aja, kayak cewek ngambek. Tenang kan masih ada Ratna sama Issabella," kata Rehan berusaha menyemangati.

Aksa tak terlalu menggubris apa yang dikatakan Rehan "Gila ya, jaman sekarang masih ada cewek kayak Ajeng. Jangan-jangan entar kalau gue sakit masuk rumah sakit mesti ada hari baiknya, gue beli rumah masuk rumahnya juga perlu hari baiknya, busett untung gak jadi," Aksa melipat tangannya diatas meja meneguk kopi yang dia pesan "Pait ni kopi."

"Ya jelas bambang, kan lu pesen Americano tanpa gula!"

"Apalagi sama elu, jadi pait, dasar cobreng."

"COBRENG?!"

"Cowo brengsek."

"Kalau gue brengsek, gue gak ngenalin lu sama Ajeng."

"Yaudah Homo."

"Buset lu kayak cewek yang diomongin Raidtya Dhika aja," kata Rehan kesal.

"Yaudah tuh mana si, siapa tuh, Ratno?" tanya Aksa malas.

"Ratna, Sa!" Rehan mengambil HPnya membuka galeri fotonya, lalu menunjukan foto Ratna pada Aksa.

"Widiw, boleh juga nih, berisi," kata Aksa yang tiba-tiba semangat waktu liat Ratna.

"Buset langsung napsu gitu lu liatnya,"Aksa mengambil HPnya "Tapi, gue gaktau banyak info soal Ratna, kayaknya dia anak kampus kita, tapi dia mungkin transfer dari kampus mana gitu. Anak-anak juga gak ada yang tau. Dia jarang berinteraksi juga."

Aksa berpikir sejenak "Gakpapa deh, biar gue tau sesuai sama penilaian gue sendiri aja."

"Nah gitu dong," kata Rehan sambil menepuk pundak Aksa.

"Tapi, kalau emang Ratna pendiam dan jarang berinteraksi, kok lu bisa dapet kontaknya?" tanya Aksa agak bingung.

"Gue orang dalem, kan lu tau sendiri gue deket sama bagian TU. Gak susah buat gue cari info soal anak kampus, Sa."

Aksa tersenyum ke sahabat baiknya. Seolah dia adalah penyelamat dan jawaban atas doa Aksa, eh enggak, seolah Rehan adalah kontak jodoh.

Aksa langsung mengambil langkah cepat. Dia gak pikir panjang.

"Hai.. Ratna ya?"



Bersambung

Stay tune di tanggal 15 Januari nanti ya

Sabtu, 15 Desember 2018

INDAHNYA PDKT AKSA I : AJENG


Sudah sejam lebih Aksa berkaca. Ia tampak sedikit kikuk dengan pakaian rapinya. Kemeja merah, jeans navy, dengan sedikit polesan pomade yang membuat rambutnya tampak mengkilap.

Mulutnya sesekali mangap-mangap. Aksa seperti sedang latian berbicara. Tapi untuk apa?

“ Tok-tok-tok!!” suara pintu kamar Aksa.

“ Oi-,” belum selesai Aksa menjawab dan berjalan membuka pintu “ Buset rapi amat lu!” celetuk Rehan kaget melihat Aksa berdandan rapi.

“ Lu masuk padahal belum gue bukain pintu, Bambank!” kata Aksa kesal.

“ Yaelah, biasanya juga gitu kali, Sa” balas Rehan dengan entengnya. Lalu Rehan menjatuhkan tubuhnya di kasur.

Aksa masuk kekamar mandi. Lalu keluar dengan pakaian seadanya “ Mana lu katanya udah buat list siapa aja yang bakalan lu kenalin sama gue?”

Jadi, kemarin dicerita sebelumnya Rehan udah nawarin Aksa untuk ngenalin Aksa ke beberapa temen ceweknya. Rehan membuka HP-nya matanya mencari-cari, dan mengingat-ingat list yang udah dia catet buat Aksa.

“ Mana woi!” teriak Aksa.

“ Sabar napa, gue patok lu ntar,” balas Rehan. Setelah beberapa menit berlalu “ Nah, ini ada 3 nih, lu mau yang mana?”

“ Semua boleh?”

“ Buset, tapi satu-satu ya deketinnya” 

“ Yakali gue deketin semuanya barengan langsung”

“ Ini, ada Ajeng, Ratna, sama Issabel,” Rehan nunjukin HP yang dia pegang kepada Aksa.

Aksa melihat-lihat sambil ngelus dagunya yang gundul “ Dari namanya, kayaknya yang paling 
kebarat-baratan sih , Issabel, yang paling mainstream sih, Ajeng.”

“ Issabel nih?”

“ Oke gue pilih Ajeng!” 

“ Kagak nyambung sama pertanyaan gue, FERGUSO!”

Aksa tak peduli, dia langsung minta kontak Ajeng.

Rehan ngasih Aksa spoiler, kalau Ajeng itu cewek Jawa. Jadi, saran dari Rehan adalah jadilah orang yang halus. Walaupun sebenernya Aksa itu juga orang jawa, tapi dia gak sehalus orang Jawa pada umumnya. Dia kasar, kulitnya juga kasar, wajahnya kasar, omongannya kasar, hatinya kasar. Eh nap ague jelek-jelekin karakter yang gue buat. Enggak, pokoknya Aksa bukan orang yang halus. Mungkin karena Aksa cowok dan Aksa jawanya Jawa timur.

Untungnya Aksa paham bagaimana bersikap halus. Bagaimana bersikap layaknya orang jawa yang lemah lembut.

Sayangnya, Aksa kebingungan untuk memulai deketin Ajeng. Basa-basi Aksa dianggap aneh sama Ajeng. Tiba-tiba Aksa ngechat “ Sugeng Enjing (selamat pagi)”. 

 Ini membuat Aksa jadi terkesan akward saat pertama kali ngechat Ajeng. 

Setelah beberapa minggu, Rehan nanyain progress kedekatan Aksa dengan Ajeng “ Gimana, cocok gak?” tanya Rehan, sembari berbaring dikasur.

Aksa hanya menggelengkan kepala. Rehan ngambil HP Aksa, lalu melihat isi chat Aksa sama Ajeng. 

Rehan cekikikan melihat chat Aksa dengan Ajeng.

“ Lu bego banget! Wkwkwk!” ledeknya sambil ketawa.

Aksa hanya diam, wajahnya melas, matanya nanar. Dari raut wajahnya keliatan banget kalau gak ada progress apapun. Justru mungkin sebaliknya.

“ Lu PDKT ngapain nanyain cita-cita njir, ngapain lu nanyain mifo mafo, kayak anak SD lagi ngisi profil bindernya aja, HAHAHA” ketawa Rehan semakin menjadi-jadi, perasaan Aksa jadi nelangsa.

“ Gua lupa, caranya deketin cewek. Rasanya baru kemarin gue deketin gebetan gue waktu SD. Ya yang gue inget itu” Jawab Aksa lemas.

“ HAHAHA buset lu dikutuk apa ya, apa mau cari anak SD aja?” ledek Rehan.

“ Jangan dong, gue kan normal bukan pedofil.”

Ngeliat Aksa yang melas banget. Rehan bantu Aksa buat PDKT. Selama seminggu lebih tiap Aksa chat sama Ajeng dipantau, dan semua gerak gerik Aksa atas ijin dan bantuan dari Rehan.

Setelah sebulan mereka deket akhirnya Aksa mendapatkan kencan pertamanya.

Minggu, 11 November 2018

Aksa terlihat berdandan didepan cermin. Dia mempersiapkan senyum terbaiknya buat ketemu Ajeng. Mengenakan dresscode dominan hitam. Kaos hitam, celana Hitam, hanya sepatunya outersolnya warna putih.

Senyum-senyum dikit, angkat-angkat alis. Lalu mengenakan parfum, dan merapikan rambutnya Aksa berangkat ke sebuah café didaerah Tegal Gundil Kota Bogor.

Aksa sengaja milih tempat itu karena gak begitu rame tapi tempatnya cozy. Dan menurut riview google café itu nilanya 4.6. Not bad-lah ya.

Sugeng ndal (selamat malam)” sapa Ajeng saat Aksa sampe di café. Ajeng udah dateng duluan karena café itu deket kostan Ajeng.

Aksa tersenyum lalu membalas salamnya “ Sugeng ndalu” ‘alus banget nih cewek.’ Begitu pikir Aksa

Mereka berdua sama-sama memesan secangkir macchiato, Aksa menambahkan Brownies, Ajeng memesan kentang.

Obrolan mereka bener-bener baik, dan nyambung. Sampai pada akhirnya Aksa ngomong “ Gue suka sama elu, Jeng.”

“ Ha?” wajah Ajeng Nampak bingung denger Aksa ngomong kalau dia suka.

Aksa terlihat bingung, lalu seketika dia mereflek “ Oh enggak ehe.”

“ Kita gak bisa Dham, aku anak ketiga, kamu pertama.”

“ Ha? Kenapa bisa gitu?”

 “ Iya, kamu rabu legi, aku jum at kliwon, jum at malam bukan buat yang manis-manis Dham.”

“ Lah? Kok bisa gitu sih?”

“ Coba liat keatas,” Aksa melihat keatas “ Sini tangan kamu” Aksa memberikan tangannya “ Nahkan, garis tangan kamu juga gak cocok sama aku, kamu mangkok sempurna aku mangkok retak.”

“ Sekarang melet,” perintah Ajeng, Aksa yang merasa kikuk hanya ngikutin instruksi Ajeng. Ajeng hanya menggelengkan kepala “ Fix, kita gak bisa. Kamu jayanya di udara, aku didarat. Kita gak ada kecocokan rejeki.”

Ini membuat Aksa pusing, ternyat Ajeng lebih mempercayai hal-hal seperti itu daripada sama Aksa.
Dan akhirnya Aksa memlih untuk mengakhiri PDKT nya sama Ajeng “ Temen lu dukun nih, gue gak jadi deketin dia.”

“ Aduh,” Rehan menepok jidat ” Yaudah, sini lu ke kostan gue!”

Mission PDKT 1 Aksa gagal.