This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 22 April 2019

AKSA RETURN



Pulang selalu membuat Aksa lebih baik, dengan beberapa cerita yang dia dapat dari teman, maupun pesan dari ibunya. Kepulangan Aksa ke Bogor disambut Rehan temannya.

"Ini nih, si bocah terkutuk!" sambut Rehan.

"Ini nih, temen pembawa sial," balas Aksa.

Flashback sedikit kebelakang kalau emang Aksa kemarin dikutuk jomblo, dan Rehan datang bak seorang pahlawan. Ngenalin Aksa beberapa cewek, dan sayangnya cewek yang dikenalin Rehan gak ada yang beres.

Ajeng yang terlalu percaya hal-hal mistik, dan Retno eh Ratno yang ternyata dia adalah cewek transgender, bukannya jadi obat pelipur lara, justru jadi wanita pembawa nestapa.

"Lu mau gue kenalin lagi nggak, Sa?" tawar Rehan, saat perjalanan menuju kosan.

Aksa hanya menderham, tidak terlalu menggubris omongan Rehan.

"Sa.."

"Enggak, lu pasti nipu lagi."

"Tapi, ini..," belum selesai Rehan ngomong Aksa udah sewot untuk menolak.

Sampai 15 menit perjalanan menuju kosan "Kalau sekarang mau nggak?"

"Enggak, lu pasti nipu lagi."

Lalu setelah Aksa sampai dikos "Kalau sekarang mau nggak, Sa?"

"Enggak, lu pasti nipu lagi."

Sampai pada akhirnya Rehan pamit pulang "Kalau sekarang mau nggak, Sa?"

"Hmmm, oke boleh."

"Hee, dasar," Rehan melempar kaos kaki busuknya ke muka Aksa.

Rehan duduk disamping Aksa dikasur, dia menunda kepulangannya untuk memperkenalkan temen ceweknya ke Aksa (LAGI).
.
"Ini beres kagak? Lu ngasih gue kenalan tapi gak ada yang beres. Kirim KTP juga dong, jangan-jangan dia cowok kayak Ratno!" keluh Aksa.

"Enggak, santuy. Gue kenal ini anak dari awal masuk kuliah kok," jawab Rehan sambil terus mengutak-atik HP-nya.

Setelah lama mngutak-atik HP-nya Rehan melihat Aksa, beberapa kali setelah melihat HP-nya. Rehan memangku kepalanya dengan sebelah tangannya, seakan sedang berpikir dan membayangkan sesuatu.

"Kayaknya gak jadi gue kenalin deh, Sa."

"Lah, lu PHP, napa gak jadi!!!??" tanya Aksa kesal.

"Dia terlalu cakep buat elu, Sa, ntar lu ditinggalin lagi gimana?"

Aksa menempuk pundak Rehan dengan keras "Sakit bege!" teriak Rehan kesakitan.

"Lu ngomong kayak gitu juga sakit, Han. Jadi lu ngomong kalau gue jelek gak cocok sama tuh cewek yang cakep, lu niat ngenalin gak?"

"Kok lu emosi, mau dikenalin gak?"

"Yaudah maaf," kata Aksa sambil menjabat tangan Rehan.

"Cium," Rehan mengangkat tangannya, lalu Aksa mencium tangan Rehan "Gitu dong, pinter," setelah mengelus rambut Aksa, Rehan memperlihatkan foto cewek untuk dikenalkan ke Aksa.

"Dih, iya, cakep banget. Mau gak ya sama gue?" Keluh Aksa.

"Bro, cewek itu gak butuh cowok yang ganteng," kata Rehan sambil menepuk pundak Aksa.

Aksa menatap Rehan dengan mata berkaca, seolah temannya meyakinkan sahabatnya. Aksa tersenyum "Tapi cewek butuh Aksa-kan?"

"Gak juga sih," sesaat setelah itu HP Rehan berdering "Hallo sayang, ada perintah apa kok tiba-tiba nelpon?- Oh iya, siap-siap, aku meluncur 5 menit lagi- Oke bye, I love you" Rehan kembali menatap Aksa "Cewek itu butuh Bucin, udah ya gue mau nganter doi ke kamar mandi."

"Ha? Ngapain lu nganter dia kekamar mandi!?"

"Iya kamar mandinya lagi rusak, dia mau kencing di POM katanya, dah ya ntar gue kenalin deh sama Tika, ini cewek namanya Kartika, oke?"

Aksa heran, betapa bucinnya Rehan sampe kekamar mandi aja mesti ditemenin.

Setelah Rehan pergi, Aksa merebahkan badannya diatas kasur. Beristirahat setelah perjalanan pulang keperantauan. Sesaat kemudian Aksa memejamkan matanya.

"Kartika ya, hmm mau gak ya sama gue," gumamnya dalam hati. Lalu dia tertidur.



- Bersambung,